TNI menggelar latihan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dengan sandi “Waspada Nusa V”. Latihan anti teror ini untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI dan menangani kontijensi aksi teror, terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014.
Pelaksanaan latihan Satgultor ini dibuka oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Boy Syahrir Qamar di Lapangan Batalyon 461 D Jati Kuncoto, Halim Perdanakusuma, di Jakarta, Jumat (24/01). Ia menjelaskan, latihan ini tidak sekedar memenuhi kalender program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Namun lebih dari itu, dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI.
“Penyelenggaraan latihan juga untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan staf Satuan Penanggulangan Teror TNI dalam merumuskan Rencana Operasi serta tercapainya kesiapsiagaan operasional, baik dalam sistem penangkalan dan penindakan yang handal dalam rangka penanggulangan aksi terorisme," kata Kasum.
Kasum mengatakan, urgensi latihan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kontijensi aksi teror yang mengancam kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014.
Latihan Waspada Nusa V ini juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional sekaligus menjawab permasalahan terkait aksi teroris di obyek vital strategis serta meningkatkan integrasi dan keterpaduan antar Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Polri, dan Satuan Gultor dalam melaksanakan fungsi, peran dan tugasnya secara terpadu di lapangan dalam satu kesatuan komando.
Untuk diketahui, Latihan “Waspada Nusa V” ini dibagi dalam 2 tahap. Masing-masing Latihan Posko yang dilaksanakan mulai 24 - 25 Januari 2014 di Batalyon Komando 461 Paskhas Jakarta. Sedangkan Latihan Lapangan dilaksanakan mulai 27- 29 Januari 2014 di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.
Peserta latihan kali ini melibatkan sebanyak 507 orang, terdiri dari 35 orang penyelenggara, 55 personel Sat-81 TNI AD, 37 personel Denjaka TNI AL, 38 personel Satbravo90 TNI AU, 5 personel Bais TNI dan 337 personil unsur pendukung.
“TNI harus satu persepsi dan menjadi kekuatan utuh dalam tampilan di mata masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karenanya ego sektoral yang dapat menjadi penghambat dalam mewujudkan TNI yang profesional, militan dan solid harus ditanggalkan," tegas Kasum.
© Copyright 2024, All Rights Reserved